Sabtu, 26 April 2014

Artikel Bahasa Indonesia

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri. Ragam itu sendiri memiliki jenisnya antara lain adalah : • Ragam bahasa undang-undang • Ragam bahasa jurnalistik • Ragam bahasa ilmiah • Ragam bahasa sastra Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas: 1. Ragam lisan yang antara lain meliputi: o Ragam bahasa cakapan o Ragam bahasa pidato o Ragam bahasa kuliah o Ragam bahasa panggung 2. Ragam tulis yang antara lain meliputi: o Ragam bahasa teknis o Ragam bahasa undang-undang o Ragam bahasa catatan o Ragam bahasa surat Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara • Ragam bahasa resmi • Ragam bahasa akrab • Ragam bahasa agak resmi • Ragam bahasa santai • dan sebagainya Setiap Penggunaan Tanda Baca (EYD) Hari ini tanggal 26 April 2014. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Lain titik lain lagi dengan tanda titik yang ini III. Departemen Dalam Negeri Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Lain lagi dengan tanda koma , Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan prangko. Satu, dua, … tiga! Biasanya Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Kalo yang ini tanda titik.koma, Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Sehabis tanda titik.koma, ada temennya yaitu tanda titikdua : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Untuk yang ini menggunakan tanda hubung(-) Di samping cara-cara lama itu ada ju- ga cara yang baru. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Miriplah untuk tanda yang satu ini Tanda Pisah (–) hanya saja terlihat lebih besar Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai–diperjuangkan oleh bangas itu sendiri. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Pilihan kata/diksi Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran - kata formal atau informal dalam konteks sosial - adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks. Diksi terdiri dari delapan elemen: Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, Kata benda, Kata kerja, Infleksi, dan Uterans. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kalimat efektif juga punya syarat-syarat sebagai berikut ini : 1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Kalo udah ada syarat-syaratnya sekarang ada ciri – cirinya : 1.Kesepadanan, harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). ada contohnya : Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif) Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif) 2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata , Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). ada contohnya : Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif). Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif) 3.Kehematan , hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata ada contohnya : a. Menghilangkan pengulangan subjek. b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. 4.Kelogisan, kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. ada contohnya : Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif) 5.Kesatuan atau Kepaduan, kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. ada contohnya : Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif) Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif) 6.Keparalelan atau Kesajajaran, kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. ada contohnya : Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif) Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif) Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif) Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif) 7.Ketegasan, Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. ada contohnya : Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar