Minggu, 05 Oktober 2014

Paragraf DEDUKTIF

Pengertian dari paragraf deduktif, yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Pembahasan mengenai jenis paragraf yang satu ini biasa kita temui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, mulai dari SD,SMP,SMA hingga Perkuliahan. Contoh dari paragraf deduktif bisa kita temukan di berbagai penyedia artikel, seperti internet, majalah, tabloid dan koran. Ciri-ciri Paragraf Deduktif 1. Kalimat utama berada di awal paragraf 2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan Contoh : Internet adalah jaringan yang berisikan tentang informasi mendunia,sampai saat ini perkembangan internet sangat cepat dan praktis, ditambah lagi dengan seiring perubahan jaman yang semakin modern dan canggih. Mengakses internet kini tidak dipersulitkan melainkan dipermudah dengan hanya segenggaman tanggan kini kita bisa mengakses internet kapan pun,dimana pun, serta saat apapun . Dengan dibantunya judget yang berkembangan diIndonesia begitu pesat .Internet sekarang digunakan untuk semua kalangan umur, yang muda yang tua sekarang menggunakan internet dengan sangat mudah dan praktisnya. Dengan internet mungkin semua kegiatan kita dipermudahkan karena internet itu sangat luas,internet kini bukan lagi menjadi hal yang aneh dan menakjubkan melainkan internet adalah alat yang canggih yang bisa digunakan dan dipakai saat kapan saja dan untuk semua kalangan umur. Paragraf INDUKTIF Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama. Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Generalisasi adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf. 2. Analogi merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama. Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain. 3. Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat. Contoh : Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar