ARTIKEL BAB 7 PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
DEFINISI
Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.[1] Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis.
Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.[1] Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis.
Keputusan ini harus
mampu menjawab dua pertanyaan utama:
(1) industri apa yang digeluti
perusahaan
(2) bagaimana perusahaan harus bersaing di industri
tersebut
Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan
tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk
mengalokasikan sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah
rencana menjadi kenyataan.
Data
dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat
rencana strategis bagi organisasi - yang kemudian dilaksanakan. Sebuah
pepatah lama menyatakan bahwa “gagal dalam merencanakan sama dengan
merencanakan untuk gagal”. Jika sebuah organisasi tidak merencanakan
arahnya, dia juga terbilang tidak mengambil kendali atas masa depannya.
Tahap implementasi melibatkan hampir semua anggota organisasi.
Akibatnya, perusahaan akan perlu melibatkan lebih banyak karyawan dalam
tahap perencanaan. Sementara perhatian historis lebih diberikan untuk
tahap perencanaan, organisasi saat ini yang cerdik juga menyadari sifat
kritis dari aspek pelaksanaan. Rencana terbaik tak ada artinya jika
implementasinya cacat.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis dari http://christinaolgawangge.blog.perbanas.ac.id/2011/11/22/artikel-bab-7-perumusan-dan-pelaksanaan-strategi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar