Sabtu, 03 November 2012

TULISAN


Rumah
Pada suatu hari disekolah kanak kanak yang ramai dengan anak anak pada bercanda riang gembira, menghabiskan waktu waktu istirahat nya. Hingga akhirnya bel berbunyi yang artinya masa istirahat telah abis, dan anak anak harus masuk ke dalam kelas nya masing masing untuk memulai pelajarannya.
‘Buguru pun memasuki ruang kelas anak anak’
Anak anak sekarang kalian menggambar dengan tema bebas yaa, tapi setelah kalian selesai menggambar kalian harus menceritakan kalian menggambar apa. Ini langsung dapet poin bintang dua loh.
Buguru : Siapa yang mau maju duluan??
Cristan : Aku buuu (acungkan tangan)
Buguru : Silahkan cristan.. kamu menggambar apa memang?
Cristan : Aku menggambar rumah buguru..
Buguru : Yasudah ceritakan ke teman teman kamu sekarang.
‘’Cristan  : Teman teman lihat lah gambar aku, aku menggambar rumah aku sendiri, disamping rumah, aku menggambar aku kakak dan ibu aku yang sedang asik bermain bersama, gimana gambar aku menarik bukan teman teman ? ‘’
Teman teman : (berteriak) bagus cristan..
Buguru : Mana gambar ayah kamu ? bukan nya kamu masih memiliki seorang ayah
Cristan : Iyaa saya memang memiliki seorang ayah, tetapi ayah tidak pernah ada dirumah buu, ayah begitu sibuk dengan urusan kantor dan pekerjaannya.
Buguru : Kamu tidak boleh berbicara seperti itu, ayah kamu jarang dirumah karna dia kerja untuk biaya kamu sekolah cristan.
Cristan : Ayah tidak pernah ajak aku bermain buguru.
Buguru : Yasudah gambar serta cerita kamu bagus dan menarik, ibu kasih nilai 85 untuk kamu cristan. Silahkan kembali ke tempat duduk kamu.
Cristan : Terimakasih buguru..
Bel bertanda berakhirnya jam pelajaran hari ini telah selesai dan anak anak pun bergegas untuk merapihkan buku buku nya ke dalam tas.
Cristan pun sampai kerumahnya dengan diantarkan supir jemputannya dari sekolah,
Cristan : Maaah. Cristan pulang.
Mama : Kamu udah pulang? Belajar apa saja kamu disekolah ? mendapatkan nilai bagus ?
Cristan : Lihat (menunjukan gambarnya) aku mendapatkan nilai 85 untuk hasil gambar ku yang ini mah
Mama : Gambar rumah dan mama kakak serta kamu ini? Papah nya mana cristan ?
Cristan : Iyaaa.. ini gambar rumah kita mama, nah disamping sini ada mama kakak sama cristan yang sedang asik bermain, papah kan tidak pernah ada dirumah, sibuk sama pekerjaan kantornya.
Mama : Cristan.. papah jarang dirumah untuk berkerja demi kita, untuk cari untuk demi kehidupan kita.
Cristan : Cristan tau mama, tapi memang nyatanya ayah tidak  pernah dirumah kan mama.
Mama : Terserah kamu.. mending kamu ganti baju kamu .
Cristan : Sip mama :*
Siang pun telah berganti malam, cristan yang ingin menunjukan hasil gambar kepada papah nya, cristan pun rela menunggu ayahnya hingga ralut malam.
Terdengar suara mobil berhenti dan suara pintu terbuka.
Cristan: Papah.. papah sudah pulang?
Papah : Haii nak, iya papah sudah pulang, tumben kamu belom tidur, ini sudah larut malam cristan.
Crista : Papah liat (sambil menujukan gambar rumah) aku mendapatkan nilai 85 untuk gambar rumah ini loh..
Papah : Wahh bagus,, jagoan papah memang pandai. Mana gambar papah sini cristan ?
Cristan : Kenapa semua menanyakan papah yaah (menjawab dengan polos), padahal papah kan jarang dirumah jadi ga aku gambar deh pah. Papah sih sibuk banget sama urusan kantor dan pekerjaannya sampe sampe jarang dirumah, bener kan yah?
Papah : Maafin papah yaa kalo papah jarang dirumah nak, mungkin memang papah teralalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak pernah meluangkan waktu untuk keluarga, tidak pernah ajak kamu dan kakak bermain. Papah janji akan sering dirumah sekarang.
Cristan : Yang bener pah? Serius ? janji yaah sama aku.(memeluk papah)
Papah : Iya papah janji akan sering di rumah bersama kamu kakak dan mama. Sekarang sudah malam mending kamu tidur besok kamu harus sekolah.
Cristan : Siap papah :*
Akhirnya ayah cristan berfikir kalau tidak ada yang lebih berharga lagi selain rumah sendiri berserta anak dan istrinya. Kehangatan rumah yang ada didalamnya terbentuk atas jalinan komunikasi harmonis dan saling memperhatikan, akan memperkuat setiap individu yang ada didalamnya menghadapi sejumlah tantangan diluar.
Anak selalu berkata jujur dan apaadanya, tidak pernah berbohong. Meskipun hidup dengan kecukupan dan berlimpah itu tidak bisa membayar kasih sayang dan kehangantan yang anak inginkan dari seorang bapak kepala keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar